1. Persepsi Kepala Sekolah
Pada awalnya kepala sekolah ini memperhatikan kondisi
umum sekolah yang lingkungannya tidak aman dan tidak terlindungi.
Sekolah tidak memiliki pagar atau tembok di sekelilingnya. Para siswa
meninggalkan sekolah dengan mudah selama istirahat dan orang luar juga
dapat dengan mudah masuk ke dalam sekolah. Ia percaya bahwa lingkungan
tersebut akan berpengaruh negatif terhadap kemampuan siswa untuk
berkonsentrasi dalam pelajaran.
Kepala sekolah berusaha untuk membuat sekolah menjadi
rumah kedua bagi para siswa. Prioritas pertama dalam pengembangan
sekolah menurut dia adalah untuk menciptakan rasa aman baik secara fisik
maupun psikologi bagi para siswa, guru, orang tua dan masyarakat. Jika
para siswa merasa aman, orang tua mereka merasa yakin. Peningkatan
komunikasi antara sekolah dengan para orangtua akan meningkatkan
motivasi dan prestasi belajar siswa. NEM rata-rata sekolahnya lebih
tinggi dibandingkan sekolah lain saat ini. Motto kepala sekolah adalah
jika guru-gurunya baik, sekolah juga akan baik dan sebaliknya. Dia memberi semangat
kepada para orangtua, siswa dan guru untuk memberikan gagasan-gagasan
kepadanya melalui pertemuan non-formal.
2. Perubahan yang dirasakan
a. Fasilitas
Sejak kepala sekolah baru mulai bertugas di
sekolah ini pagar tembok yang kokoh telah dibangun di sekeliling sekolah
dan pintu-pintu yang aman telah dipasang. Sebuah mushola, sebuah
kantin, sebuah tempat parkir, Laboratorium, pos jaga, pemasangan PAM, 2 buah RKB baru dan sebuah Perpusatakaan baru juga telah dibangun. Jumlah rombongan belajar juga bertambah menjadi 12 kelas. Jalan menuju ke sekolah telah diperbaiki. Dua buah LCD proyektor juga sudah dibeli, sebuah rak kaca ukuran 2 meter dan 2 buah dispencer sudah juga dibeli dan masih banyak yang lain-lain yang tidak diketahui oleh pihak guru maupun pegawai UPT sekolah.
Sebelas komputer disediakan untuk membantu mengembangkan
pengetahuan komputer para siswa. Para siswa dapat menggunakan komputer
tersebut selama waktu luang mereka dalam jadwal sekolah. Peralatan
laboratorium ditingkatkan dan daya listriknya juga ditambah. Kepala sekolah
ingin membiayai lebih banyak fasilitas karena ada kecenderungan bahwa sikap para siswa dan guru dipengaruhi oleh kurangnya fasilitas.
b. Kepala Sekolah
Kepemimpinan kepala sekolah yang sekarang berbeda
dengan yang sebelumnya. Ia memberikan visi kepada para guru untuk
pengembangan sekolah. Ia sering berjalan mengelilingi sekolah dan
berbicara dengan para siswa dan guru. Ia ramah dan mencoba untuk
mendukung terciptanya suatu suasana kekeluargaan. Ia lebih banyak memperhatikan mengenai fasilitas maupun pengembangan sekolah yang hanya didasarkan dari omongan semata. Ia terlalu banyak berharap mendapatkan proyek sekolah dan bantuan-bantuan lain untuk pengembangan sekolah. Setelah Dana yang diharapkan telah didapat, pembangunan sekolahpun menjadi lebih meningkat, Tapi Ia lupa ada tugas yang lebih utama yaitu memperhatikan
kesejahteraan guru dan pegawai UPT sekolah yang telah lama belum terbayarkan. Inilah yang sangat disayangkan baik oleh pihak guru-guru maupun pegawai UPT disekolah itu sendiri.
Padahal :
Seorang kepala sekolah diharapkan dapat bersahabat,
dan bertindak seperti dalam suatu keluarga. Ia diharap juga dapat lebih utama memperhatikan dalam hal
kesejahteraan guru dan pegawai UPT sekolah.
Kepala sekolah
diharapkan dapat membagi waktunya menjadi 60% untuk melakukan supervisi
belajar/mengajar, 20% untuk kegiatan administrasi dan 20% untuk
berkomunikasi dengan orangtua siswa.
Seorang petugas administrator yang baik harus baik
dalam kepemimpinan, pendidikan, manajemen, administrasi dan supervisi.
Ia juga diharapkan untuk dapat memberi semangat kepada staf untuk
menjadi pemimpin.
Seorang pemimpin yang efektif adalah seorang yang
memiliki pedoman, taat hukum dan peraturan-peraturan, dan
melaksanakannya dengan baik termasuk peraturan-peraturan yang baru.
c. Para Guru
Para guru biasanya merasa tidak pasti dan acuh
tak acuh mengenai pengembangan sekolah dan fasilitas yang tersedia.
Sebagai guru mereka merasa secara profesional rendah sampai 2 tahun
yang lalu. Bagaimanapun, kepala sekolah yang sekarang telah memberi
mereka visi untuk pengembangan sekolah. Sebagai hasilnya, mereka
menjadi lebih semangat untuk mengajar. Mereka sekarang lebih disiplin
dan mendukung kegiatan pembelajaran siswa. Sekarang para siswa merasa
bahwa para guru, khususnya para guru yang berusia muda lebih mempedulikan mereka, dibandingkan sebelumnya. Mereka memiliki hubungan lebih
erat dengan para orangtua siswa mengenai masalah-masalah siswa dan
sekolah. Hubungan antara guru juga menjadi lebih aktif, dan mereka
memperkuat satu dengan lainnya untuk berinisiatif membuat
gagasan-gagasan baru. Para pegawai juga telah bekerja dengan giat yang berkaitan dengan administrasi guru dan pegawai dan khusus bagi operator komputer yang juga telah banyak membantu dalam segala hal yang berhubungan dengan kemajuan sekolah, seharusnya juga yang lebih diperhatikan mengenai kesejahteraannya. Alhasil...,,, Sebagai imbalannya inilah yang masih belum dirasakan oleh pihak guru-guru maupun pegawai UPT sekolah.
Sehingga kami atas nama guru dan pegawai UPT sekolah di SMAN 1 Langgudu hanya bisa Bersabar dan bersabar.
Ungkapan rasa hati kami:
SABAR >>> alias " SABAR YANG TERTINDAS " ((bagi yg mo coment,,,silahkan...))